Dahulu
ada seorang Raja
bernama Kasyta sat,
Ia
mempunyai mentri bernama
Rosat Rousy,
Sang
Raja teperdaya dengan
nama mentri yang
bagus,
Ia
mengira mentri tersebut
bertaqwa dan baik
budi,
Ia
tak pernah mendengar
seseorang mengungkapkan,
Bahwa
Rosat Rousy itu
buruk dan tidak
baik,
Pada
suatu hari mentri
itu bilang pada
Perdana mentri :
"Sesungguhnya rakyat
telah berbuat lacut,
Itu
sebab keadilan kita
dan sedikitnya pengajaran
kita,
Pada
hal ada pepatah
mengatakan :
"Bila sang Sultan berbuat adil maka rakyatnya berani lacut",
"Bila sang Sultan berbuat adil maka rakyatnya berani lacut",
Mentri
itu melanjutkan ucapannya
:
"Kini telah
meluap bau kerusakan
dari mereka,
Kita
harus mencegah dan
memberi pelajaran pada
mereka,
Kita
harus menjauhkan orang
yang menyeleweng dan
fasiq,
Kita
harus memberi pelajaran
kepad orang-orang yang
baik"
Perdana
mentri mulai menangkap
orang sesuai petunjuk
mentri,
Semua
rakyat telah mengetahui
bahwa ini atas
petunjuk mentri,
Maka
setiap orang yang
ditangkap memberi suap
pada mentri,
Mereka
yang telah menyuap
mesti dilepaskan oleh
mentri itu,
Sang
Raja mulai mengerti
pengkhianatan mantri tersebut,
Keadaan
rakyat mulai kacau,
sempit dan lemah
ekonominya,
Hal
ini mempengaruhi pemasukan
kas pajak penghasilan,
Sang
Raja memeriksa kas
pajak penghasilan negara
berkurang,
Bahkan
tidak cukup untuk
membiayai pegawai dan
tentara,
Maka
pada suatu hari
Beliau naik kuda
menuju perkampungan,
Beliau
ingin melihat dari
dekat keadaan rakyatnya,
Beliau
ingin menghilangkan kekacauan
di negerinya,
Di
sana beliau melihat
sebuah kemah lalu
didekatinya,
Beliau
heran karna melihat
se ekor anjing
yang disalip,
Dan
di luar kemah
banyak kambing-kambing yang
tidur,
Seorang
pemuda keluar dari
kemah,
Ia
mempersilahkan sang Raja
untuk masuk ke
dalam kemah,
Ia
menjamu sang Raja
dengan jamuan makanan
yang pantas,
Sang
Raja berkata :
"Aku tak hendak makan jamuanmu sebelum engkau bercerita,
"Aku tak hendak makan jamuanmu sebelum engkau bercerita,
Mengapa
anjing itu disalip
dan kambing-kambing tidur
di situ",
Pemuda
itu lalu bercerita :
"Anjing ini
dulu kami percaya
sebagai penjaga,
Ia
kami suruh melindungi
kambing-kambing ini,
Tiba-tiba ia
berteman dengan srigala,
Ia
tidur bersamanya dan
bangun bersamanya,
Setelah
itu kami menemukan
hal-hal yang aneh,
Setiap
hari anjing itu
menggiring se ekor
kambing,
Kambing
ini setiap hari
hilang sehingga semakin
berkurang.
Pada
suatu hari kami
melihat srigala menangkap
kambing,
Dan
anjing ini membiarkannya
begitu saja,
Maka
kami mengerti bahwa
anjing ini mulai
berkhianat,
Ia
bersekongkol dengan srigala
yang amat buas
itu,
Maka
kami sembelih ia
dan kami salip
ini,
Raja
Kasyta sat berfikir
dan berkata dalam
hatinya :
"Kambing ini
adalah ibarat rakyatku
dan anjing ini
mentri,
Aku
harus meneliti sehingga
mengetahui keadaan sebenarnya",
Kemudia
beliau pulang dan
melakukan penelitian,
Dan
ternyata mentri Rosat
Rousy adalah berkhianat,
Beliau
lalu mengungkapkan sebuah
kata hikmah :
"Siapa tertipu dengan sebuah nama maka ia kembali tanpa bekal,
"Siapa tertipu dengan sebuah nama maka ia kembali tanpa bekal,
Siapa
berkhianat dalam perbekalan
maka ia kembali
tanpa nyawa",
Lalu
beliau memerintahkan agar
mentri diadili,
Dan
dihukum mati serta
disalip atas perbuatan
korupsinya.
( An
Nawadir : 75 )
ORANG
PINTAR BERKATA :
Bila
sang Raja salah
dalam mengangkat mentri,
Rakyatlah yang
merasakan kesengsaraan,
Bila
mentri bersekongkol dengan
penjahat,
Rakyat
pula yang merasakan
penderitaan,
Koruptor
itu pengkhianat negeri,
Sepantasnya dijatuhi
hukuman mati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar