Dulu ada orang sholih namanya Hatim Al Ashom,
Beliau adalah murid seorang kiai Syaqiq Al Balkhi,
Hatim lebih memilih berhubungan dengan Alloh,
Dari pada berhubungan dengan sesama manusia,
Hatim lebih memilih berhubungan dengan Alloh,
Dari pada berhubungan dengan sesama manusia,
Pada suatu kesempatan 'Ishom bin Yusuf berkunjung,
Ia mendatangi majlis pengajian Hatim bin Ashom,
Ishom hendak mengutarakan sesuatu kepada Hatim,
Maka Ia berkat kepada Hatim :
"Wahai Aba Abdir Rohman, Bagaimana cara anda sholat ?",
Ia mendatangi majlis pengajian Hatim bin Ashom,
Ishom hendak mengutarakan sesuatu kepada Hatim,
Maka Ia berkat kepada Hatim :
"Wahai Aba Abdir Rohman, Bagaimana cara anda sholat ?",
Maka hatim mengarahkan wajahnya kepada 'Ishom,
Beliau berkata :
"Bila telah tiba waktu sholat,
Aku berdiri lalu berwudlu dengan wudlu lahir dan batin,
Beliau berkata :
"Bila telah tiba waktu sholat,
Aku berdiri lalu berwudlu dengan wudlu lahir dan batin,
'Ishom bertanya :
"Bagaimana cara wudlu batin ?"
"Bagaimana cara wudlu batin ?"
Hatim berkata :
"Adapun wudlu lahir maka aku membasuh anggauta wudluku,
Adapun wudlu batin maka aku basuh hatiku denga 7 perkara,
Yaitu dengan :
1- Taubat,
2- Menyesali perbuatan yang buruk,
3- Meninggalkan kecintaan terhadap dunia,
4- Meninggalkan kecintaan terhadap pujian makhluq,
5- Meninggalkan kecintaan terhadap kepemimpinan,
6- Meninggalkan perkataan hati yang buruk terhadap sesama,
7- Meninggalkan kedengkian kepada sesama hamba Alloh,
"Adapun wudlu lahir maka aku membasuh anggauta wudluku,
Adapun wudlu batin maka aku basuh hatiku denga 7 perkara,
Yaitu dengan :
1- Taubat,
2- Menyesali perbuatan yang buruk,
3- Meninggalkan kecintaan terhadap dunia,
4- Meninggalkan kecintaan terhadap pujian makhluq,
5- Meninggalkan kecintaan terhadap kepemimpinan,
6- Meninggalkan perkataan hati yang buruk terhadap sesama,
7- Meninggalkan kedengkian kepada sesama hamba Alloh,
Setelah itu :
1- Aku pergi ke masjid,
2- Aku persiapkan seluruh anggauta sholat,
3- Aku hadapkan wajahku ke arah ka'bah,
4- Aku berdiri di antara butuhku dan takutku kepada Alloh,
1- Aku pergi ke masjid,
2- Aku persiapkan seluruh anggauta sholat,
3- Aku hadapkan wajahku ke arah ka'bah,
4- Aku berdiri di antara butuhku dan takutku kepada Alloh,
Dalam hatiku aku merasa bahwa :
1- Alloh selalu memandangku,
2- Surga ada di sebelah kananku,
3- Neraka ada di sbelah kiriku,
4- Malaikat maut ada di belakangku,
5- Jembatan shiroth ada pada telapak kakiku,
6- Ini adalah sholatku yang terakhir,
1- Alloh selalu memandangku,
2- Surga ada di sebelah kananku,
3- Neraka ada di sbelah kiriku,
4- Malaikat maut ada di belakangku,
5- Jembatan shiroth ada pada telapak kakiku,
6- Ini adalah sholatku yang terakhir,
Baru kemudian :
1- Aku melakukan niat dan bertakbir dengan bagus,
2- Aku baca ayat-ayat Al Qur'an dengan bertafakkur,
3- Aku lakukan ruku' dengan tuma'ninah dan tawadlu'
4- Aku bersujud dengan penuh kerendahan diri,
5- Aku bertahiyat dengan penuh harapan diterima sholatku,
6- Aku ucapkan salam dengan ikhlash tiada tujuan kecuali Alloh,
1- Aku melakukan niat dan bertakbir dengan bagus,
2- Aku baca ayat-ayat Al Qur'an dengan bertafakkur,
3- Aku lakukan ruku' dengan tuma'ninah dan tawadlu'
4- Aku bersujud dengan penuh kerendahan diri,
5- Aku bertahiyat dengan penuh harapan diterima sholatku,
6- Aku ucapkan salam dengan ikhlash tiada tujuan kecuali Alloh,
Inilah sholat yang aku lakukan semenjak 30 tahun ini,
Maka 'Ishom bin Yusuf berkata :
"Ini adalah sesuatu yang tak setiap orang bisa melakukannya",
"Ini adalah sesuatu yang tak setiap orang bisa melakukannya",
Dan menangislah 'Ishom bin Yusuf dengan sungguh-sunguh.
( An Nawadir : 03 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar