Sultan Murad IV dalam memegang tampuk kepemimpinannya,
Beliau mengikuti jejak Sayyidina Umar bin Khotthob RA,
Hampir setiap malam keluar dari rumahnya,
Untuk melihat keadaan rakyatnya,
Dalam buku hariannya, Sultan Murad IV mengisahkan,
Bahwa pada suatu malam ia merasakan kekalutan yang
sangat,
Ia ingin mengetahui apa penyebabnya,
Maka ia mengajak kepala pengawalnya keluar rumah,
Mereka berdua masuk lorong-lorong rumah penduduk,
Tiba-tiba di bawah terangnya bulan purnama,
Mereka melihat sosok manusia laki-laki tergelithak,
Mereka berdua menghampirinya, lalu membangunkannya,
Ternyata itu adalah sosok menusia yang telah tidak
bernyawa,
Tak seorang pun dari penduduk kampung
memperdulikannya,
Maka Sultan memanggil sebagian tetangga dekat janazah
tersebut,
Mereka pun datang namun tidak mengerti bahwa itu
Sultan Murad,
Mereka ditanya oleh Sultan :
"Siapakah orang ini dan mengapa kalian tidak
memperdulikannya ?",
Mereka menjawab :
"Dia seorang Zindiq, Peminum Khomr dan pen
Zina",
Sultan mengajak mereka untuk mengangkat janazah
tersebut,
Mereka enggan namun akhirnya juga membawanya ke
rumahnya,
Setibanya di rumah, istrinya menyambut mereka dan
menangis,
Para tetangga langsung meninggalkan rumah tersebut,
Hanya Sultan dan kepala pengawal yang masih menunggu,
Mereka berdua ingin mengetahui khabar janazah
tersebut,
Sang istri menangis dan berkata :
"Semoga Alloh merahmatimu wahai wali Alloh,
Aku bersaksi bahwa engkau termasuk orang yang
sholih",
Sultan dan pengawalnya amat terkejut,
Maka mereka berdua meminta agar sang istri
menerangkan,
Mengapa ia menyebutnya wali Alloh,
Padahal masyarakat mengatakan tidak seperti itu,
Maka Sang istri berceritra :
Dia selalu keluar malam dengan membawa uang yang ia
miliki,
Ia pulang dengan membawa KHOMR
yang dibeli dari toko khomr,
Di rumah ia tumpahkan khomr tersebut ke dalam toilet
hingga habis,
Lalu ia berkata :
"Alhamdulillah,
Aku telah meringankan dosa kaum muslimin",
Ia pun sering mengunjungi rumah para pelacur,
Ia berikan uang kepada mereka dan ia katakan kepada
mereka :
"Malam ini engkau telah ada pada bayaranku,
Maka tutuplah rumahmu malam ini sampai pagi",
Lalu ia pulang menemuiku dan berkata :
"Alhamdulillah, malam ini aku telah meringankan
dosa pelacur,
Juga dosa para pemuda yang suka melacur,
Sang istri melanjutkan pembicaraannya bahwa :
"Orang-orang hanya melihat apa yang dilakukan
suamiku di luar,
Mereka tidak pernah mengurus bagaimana ia dalam
rumah",
Suatu saat aku katakan kepadanya :
"Kalau engkau mati besuk tidak akan dipedulikan
tetanggamu",
Ia hanya tertawa dan menjawab : "Jangan takut,
Jika aku mati, janazahku akan diurus oleh Sultan
muslimin,
Dan disholati oleh banyak ulama' dan wali-wali
Alloh",
Mendengar cerita sang istri tersebut Sultan Murad
menangis,
Beliau langsung berkata :
"Betul, aku adalah Sultan Murad, Besuk akan
datang lagi ke mari,
Bersama para ulama' dan para kaum muslimin untuk
mengurus ini",
Akhirnya pagi harinya janazah diurus oleh Sultan
Murad,
Juga para ulama' dan para kaum muslimin ikut mengurusnya.
Subhanalloooh,
Salam buat Ustadz Muhammad Khans
Kisah ini diceritakan kembali oleh Syaikh Al Musnid
Hamid Akrom
Al Bukhory dari Mudzakkiraat Sultan Murod IV
Wallohu a'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar