Abi Nuas berkata : "Wahai Amirul
Mu'minin,
Tuan akan membunuh saya itu karna ingin
membunuh begitu saja,
Ataukah karna saya berhak dibunuh ?
Sesungguhnya Alloh Maha menghitung amal,
Lalu mengampuni atau menyiksa"
Raja Harun Ar Rasyid bemnajawab :
"Karna ucapanmu :
اَلاَ
فَاسْقِنِيْ خَمْرًا وَقُلْ لِيْ هِيَ الْخَمْرُ وَلَا تَسْقِنِيْ سِرًّا إِذَا أَمْكَنَ الْجَهْرُ
Ingat,
Minumilah kami minuman khomr,
Dan katakan pada kami bahwa ia adalah
khomr,
Dan jangan beri kami minuman rahasia,
Jika memungkinkan terang-terangan",
Abi Nuas bertanya :
"Apakah Tuan mengetahui dia memberiku
khomr lalu ku minum ?"
Harun Ar Rasyid menjawab :
"Aku punya perkiraan begitu",
Abi Nuas bertanya :
"Apakah Tuan membunuh karna dasar
perkiraan ?"
Harun Ar Rasyid menjawab :
"Karna engkau meniadakan Surga dengan
kata-katamu",
مَا اَحَدٌ أَخْبَرَنَا أَنَّهُ فِيْ جَنَّةٍ مُذْ مَاتَ أَوْ نَارٍ
Tak seorang pun memberitahu aku bahwa,
ia sejak mati ada di surga atau neraka,
Abi Nuas bertanya :
"Apakah ada seseorang datang kepada
kita wahai Amir ?"
Harun Ar Rasyid menjawab :
"Engkau berhak dibunuh karna
kata-katamu",
يَا أَحَمَدُ الْمُرْتَجٰى فِيْ كُلِّ نَائِبَةٍ قُمْ سَيِّدِيْ نَعْصِ جَبَّارَ السَّمٰوَاتِ
Wahai Nabi Ahmad yang diharapkan dalam
segala bencana,
Berdirilah Tuan, kami durhaka kepada Dzat
Yang menguasai langit,
Abi Nuas bertanya :
"Apakah ucapan itu menjadi pekerjaan
?"
Harun Ar Rasyid menjawab :
"Saya tidak tahu",
Abi Nuas bertanya :
"Apakah Tuan akan membunuhku dengan
dasar tidak tahu ?"
Harun Ar Rasyid menjawab :
"Sudah, tinggalkan pembicaraan ini !
Kamu di mana-mana telah mengakui,
Perbuatan yang mengharuskan kamu dibunuh
yaitu ber ZINA",
Maka Abi Nuas berkata :
"Masalah ini telah diketahui Alloh
sebelum Amirul Mu'mini,
Bahwa kami hanya berkata-kata tetapi tidak
melakukannya,
Sebagaimana kata orang :
نَحْنُ الَّذِيْنَ أَتَى الْكِتَابُ مُخْبِرًا بِعَفَافِ أَنْفُسِنَا وَفِسْقِ الْأَلْسُنِ
Kita adalah orang-orang yang dikhabarkan
oleh kitab,
Tentang terjaganya diri kita dan fasiqnya
beberapa lisan,
Maka Harun Ar Rasyid tertawa dan
melepaskan Abi Nuas,
( An Nawadir : 194 ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar