KISAH DZIN NUN
AL MISHRI
KETINGGIAN DERAJAT
لَا مَقْصُوْدَ اِلَّا اللهُ
Oleh : KH.
SALIM AZHAR AR
Pada
suatu ketika Dzin Nun Al Mishri masuk Masjidil Harom ,
Ia
mengetahui seorang laki-laki yang tergeletak di bawah tiang masjid dalam
keadaan telanjang ,
Lelaki
itu berdzikir kapada Alloh dalam keadaan sedih,
Tutur
Dzin Nun :
“Aku
dekati lelaki itu dan aku beri salam kemudian aku tanya, Siapakah anda ini” :
Ia
menjawab :
“Aku seorang asing pelarian”
Aku
bertanya :
“Siapa
nama anda ?”
Ia
menjawah :
“Aku
seorang pencarian bagi pencari yang aku hindari”
Aku
bertanya :
“Apakah
gerangan yang engkau katakan ?”
Lelaki
itu tidak menjawab tetapi menangis dan aku pun ikut menangis,
Ia
terus menangis tiada henti hingga meninggal dunia pada saat itu juga.
Tutur
Dzin Nun :
“Aku
lepas slendangku untuk menutupi jenazahnya, lalu aku mencari kain untuk kafan,
Ketika
aku kembali aku terkejut , Subhanalloh , sebab ia telah tiada dari tempat
tersebut.
Aku
bertanya dalam hatiku : Siapakah gerangan yang mendahuluiku mengambil janazahnya ?
Tiba-tiba
ada suara hatif , tanpa aku ketahui siapa yang bersuara itu :
Wahai
Dzin Nun , Lelaki itu adalah orang yang dicari-cari oleh Syetan di dunia untuk
diajak berma’siat tetapi dia lari dan tidak tertangkap oleh Syetan itu,
Lelaki
itu adalah orang yang dicari-cari juga oleh Malaikat Neraka untuk diselamatkan
dari neraka tetapi ia pun lari darinya dan lolos tidak tertangkap pula,
Lelaki
itu adalah orang yang dicari-cari juga oleh Malaikat Surga untuk dimasukkan
surga tetapi ia pun lari dan lolos tidak tertangkap juga,
Aku bertanya
kepada hatif tersebut :
“Lalu
kemana lelaki tersebut sekarang ?”
Hatif
itu menjawab :
“
Ia sekarang berada di singgasana kebenaran , di sisi Raja Yang Maha Kuasa”
في مقعد صدق عند مليك مقتدر
Maka
terdapat kesimpulan bahwa MANUSIA
DALAM BERIBADAH ITU ADA
3 MACAM :
1-
ROHBAANIY (رهبانيّ )
2-
HAYAWAANIY (حيوانيّ)
3-
ROBBAANIY (ربّانيّ)
ROHBAANIY artinya Ibadah kepada Alloh karna takut
disiksa,
HAYAWAANIY artinya Ibadah kepada Alloh karna mengharap
pahala,
ROBBAANIY artinya Ibadah kepada Alloh bukan karna mengharap pahala atau takut disiksa ,
bukan karna mengharap keni’matan dunia atau takut sengsara di dunia , bukan
karna mengharap Surga atau takut Neraka, tetapi
Ibadah kepada Alloh semata-mata hanya karna cinta kepadaNya.
(Dari
: Ahmad Syihabuddin bin Salamah Al Qolyubi Al Nawadir Hal. 38 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar