AKHLAQ DALAM AL QUR’AN ( 28 )
LUNAK DAN SALING MENGAMPUNI
SERTA BERMUSYAWARAH
Ali Imran
( 159 )
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّهِ لِنتَ
لَهُمْ وَلَوْ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لاَنفَضُّواْ مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ
عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الأَمْرِ فَإِذَا
عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّهِ إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ
الْمُتَوَكِّلِينَ
Maka
disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka.
Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan
diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi
mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu Kemudian apabila
kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya
Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
Alloh
menciptakan manusia dilengkapi dengan karakter yang berbeda, ada yang keras,
ada yang kasar, ada yang lunak, semua itu dibutuhkan pada ketika waktu dan
kondisi yang berbeda pula, suatu ketika dibutuhkan keras, suatu ketika
dibutuhkan kasar, dan suatu ketika dibutuhkan lunak. Pada saat pendidikan
kedisiplinan kadang-kadang dibutuhkan kekerasan, sedang pada saat pelatihan
keberanian kadang-kadang dibutuhkan kekasaran, dan pada saat berdakwah atau
bergaul kemasyarakatan banyak dibutuhkan kelemah lembutan.
Ada
5 poin akhlaq yang mulya yang menunjang keberhasilan dalam berdakwah serta bergaul
dengan misra bersama
masyarakat :
1-
Lemah
lembut terhadap sesama manusia yang pada umumnya mereka
senang kepada orang yang sopan santun dalam berprilaku, lunak dan lemah lembut
dalam berbicara dan bergaul.
2-
Mengampuni
kesalahan orang lain yang melakukan kesalahan baik secara sengaja maupun tidak
sengaja karna ketidak tauan ( kebodohan )
atau kelupaan utamanya terhadap
sanak famili dan
tetangga.
3-
Memohonkan
ampun kepada yang berhak terhadap seseorang yang mempnyai kesalahan kepada
orang lain sedangkan dia ( yang bersalah ) tidak berani meminta ampun sendiri
karna khawatir tidak diampuni atau karna
hal-hal lain, juga mendoakannya
agar diampuni oleh
Alloh SWT.
4-
Saling
memberi pendapat ( bermusyawarah atau berdialog ) dengan kata-kata yang lembut serta argunentasi yang
dapat diterima oleh kedua fehak tanpa didasari nafsu ingin menang sendiri.
5-
Melaksanakan
hasil musyawarah yang telah disepakati secara bulat dengan tawakkal kepada
Alloh SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar