RAJA AJIB DALAM BERKELANA (lanjutan 1).
Angin sepoi-sepoi basa
mendorong layar kapal dengan halusnya,
Mengantar kepergian para Kelana.
Kesan pelepasan dan lambaian tangan masih membayang terang,
Juga indahnya perkampungan kerajaan RAJA AJIB
dilihat dari laut.
Kapal berjalan semakin ke tengah,.
Mereka menikmati keindahan samodra nan luas , seakan-akan tiada
bertepi.
Angin mulai terasa mendorong layar dengan kuatnya,
Gelumbang mulai terasa dahsyat bergerak di bawah kapal.
Perasaan di hati mulai menggoda , antara keindahan , kegembiraan
dan ketakutan.
Sebagian penumpang mulai ada yang meletakkan kepalanya di atas
pembaringan.
Sang Raja menikmati perjalanan dengan berdzikir dan bertafakkur.
Keindahan ciptaan Alloh seolah bergema indah dalam benaknya.
Semakin jauh perjalanan kapal , semakin ditemukan keindahan alam samodra,
Betul apa yang difirmankan Alloh dalam surat Ar Rohman ayat 19 sd
23 :
مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيَانِ بَيْنَهُمَا
بَرْزَخٌ لَّا يَبْغِيَانِ فَبِأَيِّ آلَاء رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
يَخْرُجُ مِنْهُمَا اللُّؤْلُؤُ
وَالْمَرْجَانُ فَبِأَيِّ آلَاء رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
Dia membiarkan dua lautan mengalir , keduanya kemudian bertemu,
Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.
Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan ?
Dari keduanya keluar mutiara dan marjan.
Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan ?
Raja semakin bersyukur kepada Alloh atas ni’mat yang telah
diberikan kepadanya,
Angin yang dahsyat mulai menghilang dan gelombang yang tinggi mulai
habis,
Laut yang tampak biru ketika dilihat dari pantai , kini tampak
jenih,
Kapal berlayar dengan tenang ,
Nakhoda dapat beristirahat menikmati pemandangan laut yang indah,
Semua penumpang semakin asyik melihat kawanan ikan yang amat
banyak,
Tiba-tiba mendadak kapal tersebut melaju dengan cepat,
Nakhoda tidak kuasa mengendalikan haluan kapal,
Padahal angin dan gelombang laut
amat tenang ,
Mengapa kapal semakin melaju amat cepat,
Semua penumpang mulai resah,
Sebagian ada yang membisikkan do’a , sebagian ada yang mengangkat suara,
Raja asyik berdzikir di kamar dan tak merasakan gegap gempitanya suasana,
Memang , jika hati telah menyatu dengan Tuhan, maka semua resah
akan musnah,
Ketenangan akan datang dan kegalauan pun akan menghilang,
أَلاَ بِذِكْرِ اللّهِ تَطْمَئِنُّ
الْقُلُوبُ
Ingatlah, hanya dengan mengingat
Allah , hati menjadi tenteram. ( Ar Ra'd
: 28 ).
Gerangan apakah sebenarnya yang terjadi pada saat itu ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar