AKHLAQ DALAM AL QUR’AN ( 19 )
MEMBENTUK KADER PENERUS
YANG KUAT
An Nisaa (9)
وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُواْ
مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُواْ عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللّهَ
وَلْيَقُولُواْ قَوْلاً سَدِيدًا
Dan
hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan
dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap
(kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah
dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.
Manusia
hidup di dunia pada saatnya nanti pasti mengalami mati, dan kematian itu datang
dengan tanpa dapat diterka secara pasti, ada yang masih muda sudah mati, ada yang
telah tua bangka baru mati, ada yang masih
jejaka atau gadis sudah mati, ada yang telah menjadi janda atau duda baru mati , ada yang baru menikah sudah mati, ada yang
telah lama menikah baru mati, ada yang belum punya keturunan sudah mati, ada yang sudah
mempunyai keturunan kemudian mati .
Manusia
yang berakhlaq mulya disamping mempunyai kesadaran yang tinggi bahwa semua yang
ada adalah terjadi atas qudrat dan iradah, ia senantiasa mempersiapkan sebab
sebelum datang akibat, dalam istilah
lain, sedia payung sebelum hujan, maka
sebelum datang kematian, ia siapkan keturunan sebagai penerus perjuangan yang
tidak lemah, tetapi yang kuat dalam aqidah dan syari’ahnya, kuat dalam ma’isyah perekonomiannya, kuat
pula dalam fisik atau kesehatannya .
Untuk
mencapai prihal tersebut di atas, Alloh SWT menyediakan 2 sarana usaha atau ikhtiyar :
1-
Taqwa
kepada Alloh SWT 2- Berbicara dengan ucapan yang benar
1-
Orang
yang taqwa kepada Alloh diterangkan sifat-sifatnya dalam surat Ali Imran (17)
الصَّابِرِينَ وَالصَّادِقِينَ
وَالْقَانِتِينَ وَالْمُنفِقِينَ وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالأَسْحَارِ
(yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar,
yang selalu ta'at, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah termasuk membekali
anak sekolah), dan yang memohon ampun di waktu sahur
.
2-
Berbicara
dengan ucapan yang benar diterangkan dalam surat Thaahaa (44)
فَقُولَا لَهُ قَوْلًا لَّيِّنًا
لَّعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَى
Maka
berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau
takut .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar