DONGENG SEBELUM TIDUR
Alkisah ,
Pada zaman dahulu ada seorang Raja yang amat sabar dan bijaksana,
Ia sudah tua namun tak dikaruniai keturunan,
Ia memimpin rakyat di negeri MAQILA wilayah SARABIA,
Permaisurinya adalah seorang putri yang amat sayang kepada hayawan,
Ketika sang Raja semakin tua , Beliau mulai berfikir ,
Siapakah gerangan yang akan melanjutkan memimpim kerajaannya,
Setiap malam Beliau bangun bersama permaisurinya,
Keduanya memohon kepada Tuhan agar diberi keturunan,
Keduanya mengidamkan anak sholih yang dapat melanjutkan perjuangannya,
Bertahun-tahun keduanya memohon kepada Tuhan,
Namun belum juga dikaruniai apa yang beliau berdua memohon,
Beliau berdua sabar dan tetap berdo’a tanpa bosan dan cemas,
Pada suatu malam, Sang Raja bermimpi indah,
Ia bermimpi ada BULAN PURNAMA masuk ke dalam istana,
Bulan itu menerangi seluruh sudut-sudut istana dengan sinar yang terang,
Pada pagi harinya Beliau memanggil seorang pentakwil mimpi,
Beliau mengutarakan mimpinya kepada pentakwil mimpi tersebut,
Beliau mengutarakan mimpinya kepada pentakwil mimpi tersebut,
Pentakwil mimpi tersenyum lebar seraya mengucapkan ALHAMDULILLAAH,
Berulang kali pentakwil mimpi itu mengucapkan kalimat tersebut,
Sang Raja yang didampingi permaisuri ikut tersenyum gembira,
Beliau bertanya :
“Mengapa anda tersenyum dan mengucapkan kalimat itu berkali-kali ?”
Pentakwil mimpi menjawab :
Paduka Tuan Raja akan mendapat sesuatu yang agung dari Tuhan,
Sesuatu itu datang dari tempat yang tak pernah Paduka
angan-angankan,
Sang Raja bertanya : “Apakah gerangan sesuatu itu ?”
Pentakwil mimpi menjawab :
“Kami belum mendapatkan isyarat tentang apa itu sebenarnya”
Sang Raja menerima jawaban tersebut dengan senyum dan harapan,
Tiada henti-hentinya setiap malam Beliau bersama Permaisuri
berdo’a,
Pada suatu pagi, ketika sang Permaisuri bangun dari tidurnya,
Beliau mendadak ingin memiliki ikan hias yang besar bersisik
keemasan,
Tuan Raja pun menuruti keinginan sang Permaisuri,
Beliau perintahkan ajudan untuk mencari ikan hias tersebut,
Hampir saja ia kembali dengan tangan hampa tidak menemukannya,
Tetapi akhirnya menemukan ikan yang tak ada bandingan indahnya,
Permaisuri sangat gembira dan berterima kasih,
Ikan tersebut dimasukkan dalam TOPLES BESAR,
Setiap saat dilihatnya dan dinikmati keindahannya,
Setiap hari diberi makan dengan makanan yang bergizi,
Belum sampai sebulan ikan tersebut menjadi bertambah besar,
Maka dipindahkan ke AKUARIUM yang amat besar ,
Keindahannya semakin manggiurkan setiap orang yang memandangnya,
Ikan tersebut semakin hari semakin besar semakin besar,
Permaisuri memohon kepada Baginda agar kiranya menyediakan telaga,
Baginda Raja lalu menyuruh ahli menggali tanah, agar membikin
telaga,
Telaga tersebut amat indah dan dikhususkan untuk tempat ikan tersebut,
Setelah selesai pembangunannya, ikan tersebut ditempatkan di
dalamnya,
Alangkah ajibnya Sang Raja dan semua punggawanya,
Melihat ikan tersebut berkomat-kamit seperti bisa berbicara,
Ikan itu menjadi sangat besar, sebesar gadis yang berusia 17 tahun,
Setiap saat permaisuri itu mendatangi ikan tersebut,
Beliau selalu menyertainya seakan-akan terbius denga keindahannya,
Beliau memberi nama ikan tersebut dengan nama “IKAN RAKSASA”
Ikan tersebut seolah-olah merasa senang jika Permaisuri itu
menyertainya,
Komat-kamit mulutnya seakan-akan mengajak berbicara,
Ia menjadi seperti anak yang manja,
Ia tak mau makan jika bukan sang Permaisuri yang memberikannya,
Keajaiban ciptaan Tuhan memang diletakkan di segala wilayah,
Keajaiban ciptaan Tuhan diletakkan pada makhluk apapun bentuknay,
Alloh berfirman :
سَنُرِيهِمْ آيَاتِنَا فِي الْآفَاقِ
وَفِي أَنفُسِهِمْ حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ الْحَقُّ أَوَلَمْ يَكْفِ
بِرَبِّكَ أَنَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ ( حم السجدة : ٥٣ ).
Kami akan
memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah
bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quraan itu
adalah benar. Tidakkah cukup bahwa
sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu? (Fush Shilat : 53)
Subhaanalloh , Ikan tersebut memang bukan ikan biasa,
(bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar