DONGENG SEBELUM TIDUR ( lanjutan 5 habis )
Syahdan,
Kala calon
mempelai putra dan putri telah hadlir di hadapan para undangan,
Segera Sang
Raja memanggil Qodli penghulu agar memulai acara akad nikah,
Qodli segera
membuka acara dan menikahkan Pangeran dengan Putri Asuh,
Setelah akad
nikah, kedua mempelai disilahkan masuk kamar ganti busana,
Pangeran dan
Putri Asuh dirias oleh juru rias dengan pakaian yang anggun,
Perhiasan
kerajaan disandangkan pada kedua mempelai,
Kedua mempelai
tampak bagai matahari dan bulan,
Pangeran bagai
matahari dalam ketampanan dan kewibawaannya,
Putri bagai
purnama dalam kesempurnaan dan keindahan parasnya,
Musik dalam
istana diganti dengan musik REBANA ,
Solawat dan
sanjungan kepada Rosululloh dikomandangkan :
اَنْتَ
شَمْسٌ اَنْتَ بَدْرٌ اَنتَ
نُوْرٌ فَوْقَ نُوْرٍ
اَنْتَ اِكْسِيْرٌ
وَغَالِيْ اَنْتَ مِصْبَاحُ
الصُّدُوْرِ
Dikaulah mata
hari , Dikaulah bulan purnama,
Dikau emas dan
permata yang mahal harganya,
Dikau adalah
pelita hati,
Setelah juru
rias menghias kedua mempelai dengan sempurna,
Keduanya
disilahkan duduk di kursi ruang dalam untuk istirahat,
Tuan penasihat
kerajaan mulai mohon cerita asal usul Pangeran,
Juga cerita
asal usul Putri Asuh mulai permulaan hingga pernikahan,
Semua yang hadlir
menunggu upacara “Walimatul Aruus” ,
Mereka sabar
dan ingin mengetahui ceritra Pangeran Ikan Raksasa,
Para sinoman
mulai menghidangkan jamuan berupa snack dan minuman,
Lalu jamuan
berupa Sop dan capjae , Rasanya bukan main nikmatnya,
Ketika sang
Penasihat telah tuntas mendengarkan kisah asal usul tersebut,
Maka kedua
mempelai digandeng oleh juru rias,
Keduanya dibawa
ke pelaminan lalu duduk di atas singgasana pengantin,
Seluruh
hadlirin terkesima melihat wajah kedua mempelai,
Bagai Raja dan
Ratu, Bagai Matahari dan Bulan Purnama,
Kedua-duanya
amat serasi dan serupa bagai pinang dibelah dua,
Seakan-akan
seluruh keindahan dunia ditumpahkan pada keduanya,
Upacara Walimah
dimulai dengan berdo’a bersama Ummul Qur’an,
Nada dan suara
emas didendangkan oleh seorang Pelantun Tilawah,
Sholawat “MARHABAN” dilantunkan dengan suara yang nyaring,
Amboi indahnya
suasana upacara walimah kala itu,
Juru bicara
kerajaan memberikan sambutan atas nama Raja,
Penasihat
kerajaan mengungkapkan cerita asal usul Pangeran,
Juga asal usul
Putri Asuh yang amat lembut dan menawan,
Dilanjutkan
dengan nasihat tentang luasnya samodra kehidupan,
Penasihat
kerajaan mengungkap sekelumit ceritra sang Pangeran,
Bahwa beliau
adalah putra seorang raja yang terbunuh oleh musuh,
Ibunya diusir
oleh musuh yang menguasai kerajaan,
Ia disihir
menjadi seekor ikan kecil lalu dilempar ke sungai,
Putri Asuh
adalah putri dari orang tua yang solih dan solihah,
Ibu dan ayahnya
meninggal dunia ketika kakeknya masih hidup,
Kakeknya adalah
seorang yang punya hoby uzlah atau bertapa,
Putri
dititipkan oleh kakeknya pada seorang wanita yang sabar,
Putri Asuh
tumbuh sebagai anak yang solihah,
Ia sabar ,
ikhlas , tawadlu’ dan patuh pada Ibu Asuhnya,
Pada saat
ditinggalkan oleh Ibu Asuh pergi ke pasar,
Ia
menyelesaikan seluruh tugas yang dipesankan Ibu dengan Ikhlash,
Ia tidak pernah
mengeluh , juga tak pernah membicarakan keburukan orang,
Setiap habis
sholat ia do’akan ibu dan ayahnya yang telah meninggal,
Semoga mereka
diampuni dan dirohmati oleh Alloh SWT,
Ia selalu
menyembunyikan tangis hatinya dalam senyuman indahnya,
Pada suatu saat
Putri Asuh hatinya bimbang dan galau,
Ia ada di tepi
sungai mengingat orang tuanya yang telah tiada,
Kakek yang
agung mengetahui hal itu melalui pandangan batinnya yang tajam,
Lalu Beliau datang
dengan menjilma menjadi seekor katak yang besar,
Beliau berikan
3 permata dan Beliau tinggalkan pesan-pesan yang berharga,
Dan ternyata
betul , Permata itu amatlah agung manfaatnya,
Alloh
menyebuhkan Pangeran setelah permata itu masuk dalam perutnya,
Mungkin inilah
kasih sayang Tuhan kepada hambanya yang solih dan solihah,
Alloh mencintai
orang-orang yang bagus,
Inilah mungkin
kebenaran dari firman Alloh :
فَآتَاهُمُ اللّهُ ثَوَابَ الدُّنْيَا
وَحُسْنَ ثَوَابِ الآخِرَةِ وَاللّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
Karena itu
Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di akhirat.
Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan. Ali Imran (148)
Alloh berfirman
pula :
وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ
بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ
أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
Dan Kami
perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada ibu dan bapanya; ibunya telah
mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam
dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada ibu dan bapakmu, hanya kepada-Kulah
kembalimu. (Luqman : 14)
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن
شَكَرْتُمْ لأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Dan (ingatlah
juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur,
pasti Kami akan menambah (ni'mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari
(ni'mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (Ibrahim : 7)
Penasihat
kerajaan mengakhiri nasihatnya dengan berdo’a semoga mempelai berdua dikaruniai
kebahagiaan serta berkah oleh Alloh SWT,
بَارَكَ
اللهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِيْ خَيْرٍ
Sebelum acara do’a
penutup , Paduka Raja memproklamirkan :
“AKU SUDAH CUKUP
TUA , TELAH BERGAUL DENGAN ANDA SEMUA LEBIH DARI 60 TAHUN , KINI TIBA WATUNYA AKU
BERISTIRAHAT DAN AKU ANGKAT KEDUA
ANAKKU INI , SEBAGAI RAJA
DAN RATU , AKU MEMBERI NAMA PADA KEDUA INI DENGAN SEBUTAN
“ RAJA SABARTA DAN
RATU AYU SALIHA”
Upacara walimah
ditutup denga do’a oleh Qodli yang mulya.
Kemudian
diakhiri dengan do’a bersama Ummul Qur’an.
Al Faaatihah. The End.
Bahagia secukupnya.
Sedih seperlunya.
Mencintai sewajarnya.
Membenci sekedarnya.
Tapi, bersyukurlah sebanyak-banyaknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar